Gemerlap Alun Alun Batu dari Putaran Bianglala

Bila berkunjung ke Alun Alun Batu, rasanya tak lengkap kalau belum naik Bianglalanya. Wahaya yang juga disebut komdei putar ini tidak hanya menawarkan sensasi ketinggian, tapi juga memberikan kepuasan selama mata memandang dari sela-sela kerangjang besinya.

Tarifnya murah, cukup dengan membeli tiket Rp. 3.000,- perorann. Dengan harga segitu kalian sudah siap dibawa memutar sejauh 360 derajat atau sekali putaran. Kalian bisa melihat potret gemerlap Kota Wisata Batu dari ketinggian sekitar 15 meter.

Bianglala Alun Alun Batu

Melalui keranjang raksasa ini, nampak begitu jelas Masjid Agung An-Nuur yang berdirih megah tak jauh dari sudut Alun Alun. Dominasi warnah hijau yang mencolok menjadi ciri khas Masjid kebanggan warga Batu ini. Serius, semakin indah bila dilihat dari atas sini.

Masjid An Nuur, Batu. Gusti, indahnya rumahMu Ya Tuhan :)

Sejauh mata memandang, kita akan terus disuguhi keindahan panorama lampu dengan gradasi dan warna yang cantik sekali. Perputaran Bianglala pun dibuat lambat, bertujuan agar kita bisa puas menikmati pemandangan setiap sudut Kota Batu.

Kebayang hawa dinginnya Batu yang meresap ke seluruh tubuh, ditambah sensasi dari diputar dari ketinggian. Jadi bila berkunjung ke sini sayang kalau tidak naik Bianglalanya. Keren sekali loh dari atas sana.

Sekarang Alun-Alunnya juga semakin bagus, banyak penambahan lampu-lampu hias, fasilitas toliet tak lagi di bangunan si ‘Apel Besar’ lagi, tapi sudah ada khusus toliletnya. Letaknya persis berada di sebelah timur Bianglala.

Jam berkunjung juga bebas sekarang atau 24 jam. Kalau dulu setiap sekitar jam 21.00 WIB, pengunjung sudah mulai diminta meninggalkan area Alun Alun. Sekarang tanpa batasan waktu. Namun kalau ingin merasakan sensasi Bianglalanya, disarankan jangan terlalu larut, nanti sudah ditutup.

Bianglala sudah berhenti berputas, begitu juga lampunya sudah dimatikan. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.05 WIB.

Oh iyah, semalam di Malang Raya (16/11) terasa goncangan gempa. Menurut informasi teman-teman di group, gempa tercatat hingga 6.2 skala richter, dengan pusat berada 127 km Tenggara Kabupaten Malang.

Waktu gempa terjadi sekitar pukul 10.12 WIB, posisi saya masih berada di area Alun Alun Batu, bersama sahabat saya. Cukup kerasa getarannya, apalagi bila kami memperhatikan tiang lampu taman, akan nampak jelas bergoyang.

Beruntungnya kami saat itu sudah turun dari Bianglala. Mungkin kalau masih berada di atas ngerasa panik. Campur aduk pastinya, ada kekhawatiran yang mungkin juga sudah disampaikan. Menyadari semalam gempanya lumayan terasa sekali goncangannya.

Teman-teman tak ketinggalan mengabarkan hal serupa. Ternyata tak hanya Malang saja yang meraskaan. Blitar, Tulunggagung, bahkan Surabaya hingga Bangkalan juga merasakan goncangannya.

Mudah-mudahan tak sampai jatuh korban dan selanjutnya tidak ada gempa susulan, yang menurut pihak BMKG, gempa semalam tidak berpotensi gelombang Tsunami dan semoga keadaan alam tetap aman bagi kita semua. Amin Ya Allah.

Baca Tulisan Lainnya:

6 Komentar. Tambahkan Komentar »

  1. kota batu memang sangat menyenangkan, orangnya juga ramah-ramah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget mbak, jadi betah tak hanya faktor wisatanya, tapi masyarakat sekitar juga welcome :)

      Hapus
  2. Keren! Mupeng pengen ke sana pas malam. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba mbak Nis, nikmati malam hari dari atas, keren :D

      Hapus
  3. Eh busyet cuman 3000 doang ??? ngak rugi tuch ???

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar Anda. Apapun itu, selama tidak merugikan, merendahkan, dan menghina golongan tertentu. Baik itu berupa kritik maupun saran terkait bahasan di atas. Terima kasih atas komentar dan kunjungannya yah :)