Tak Kalah Meriah, Pisang Candi RW 04 Juga Adakan Pawai Karnaval


Sepulangnya dari menyaksikan Pawai Karnaval Kota Malang di Ijen, atau sekitar pukul 11.57 WIB, pemandangan tak biasa mulai terasa ketika memasuki gang kosan. Ada beberapa mobil hias beraneka tema, para warga lengkap dengan berbagai kostum yang dikenakan, ada juga yang mengenakan topeng, hiasan ala pengawal kerajaan, dan masih banyak lagi.

Loh, kamu nyasar, Cho?, tidaaak. Benar kok, ini gang kosan dan saya tidak nyaras ke jalan Veteran -di mana menjadi tempat pemberhentian pawai sebelumnya. Keramaian yang ada tak bukan, karena di sini juga mengadakan acara serupa pada hari yang sama (Minggu, 21 Agustus 2016). Kalau sebelumnya berakhir siang hari, di sini justeru jam segitu baru akan dimulai :D.

Untuk pesertanya hanya diikuti oleh seluruh RT-RT yang ada di RW 04 Pisang Candi saja. Termasuk daerah tempat kosan yang saya tinggali berada di RT 10nya. Bahkan jalanan depan kosan ramai sekali, soalnya di sana juga menjadi titik keberangkatan pawainya.

[Foto diambil dari balkon kosan]

Posisi peserta pawai berdasarkan urutan masing-masing. Barisan pertama sekitar 10 meter dari depan kantor RT. Dan paling ujung sampai ke barat makam. Panjang sekali dan lumayan banyak juga pesertanya. Kalau pawai Malang Kota didominasi mobil hias, di sini hanya beberapa, dan kebanyakan pesertanya jalan kaki. Lebih greget kesannya :D


RT 10 tempat saya tinggal menerjukan beberapa peserta, diantaranya; mirip ogoh-ogoh kalau di Bali. Juga besar sekaliii, di dalamnya ada satu orang yang menjalankan. Wajahnya tokoh panakawan, seperti bagong. Lucunya mengenakan syal Arema, menunjukkan tim bola kebanggaan warga Malang. Yey, aremania sejati!.


Nah, kalau gambar di atas sebelah kanannya itu si Unyil. Sebenarnya di belakang popoknya ada tulisan “Bayi Unyil”, hihi. Saya sempat motret dari belakang, rencana mau dipasang juga di sini, tapi enggak jadi, biar itu saja :D. Selain itu tiga wanita berkerudung sambil mengenakan kacamata. Ini favorit saya, seriusan, hhaha.

[Depan belakang orang-orangan, hanya di tengah yang asli]

Lucu sekali kalau jalan, huahaha. Saat menoleh, semuanya ikut menoleh. Karena di kepalanya saling dikaitkan dengan tali senar. Orang di tengah dapat menggerakkannya sekaligus, jadi seolah melakukan gerakan serempak bersamaan. Lucu pokoknya dan bikin ngakak kalau jalan :D.

Keberangkatan pawai karnaval dimulai pada pukul 13.14 WIB. Mengenai rute perjalannya; pertama ke luar sampai jalan raya tepatnya di Jalan Langsep, melewati perempatan Dieng, lurus sampai belok di pintu gerbang Kelurahan Pisang Candi, melewati taman, kemudian ke barat, hingga ke luar di Mega Mendung dekat patung Singa dan kembali ke sini lagi. Lumayan jauh memutar rutenya.


Meski kebanyakan peserta jalan kaki, tapi tak menyurutkan semangat mereka. Malah mereka terlihat sangat antusias sekali. Tak terkecuali peserta anak sekolahan tingkat dasar. Lucu sekali mereka, mengenakan baju berbagai profesi, pakaian etnik. Ditambah kepolosan dari wajah mereka, raut muka yang ditunjukkan berbeda-beda. Ada yang senyum, ngelihat kamera dengan percaya dirinya sambil berpose, cemberut dengan polosnya, dan sebagainya.


[Yey, pose dulu :D]

[Yang kanan sibuk benarin kostumnya, hihi]

[Foto Kanan: Tatapanmu loh dik, pengen tak cubit pipinya :D]

Para remaja lebih heboh penampilannya. Selain menonjolnya kostum yang dikenakan. Misalnya, ada yang seolah sedang mancing ikan, ekspresi yang ditunjukkan dan disertai seokor ikan besar di belakangnya, haha. Ada juga yang membawa meriam bambu. Wih, ini benaran bisa dinyalakan dan bunyinya nyaring sekali. Saya selalu kaget mendengarnya.


[Strike!!. Wih gede ikannya, hhaha]

[Si Masnya cengengesan. Lah, saya mah kaget terus dengarnya :P. Nyuaring sekali]

Orang tuanya juga tidak mau kalah. Beliau berseragam dengan hiasan sesuai tema kelompoknya. Ada yang mengenakan baju kebaya, pakai kacama hitam. Wih, kece pokoknya, haha. Selain itu ada yang menyanyikan lagu sholawat, lengkap dengan alat musik rebanah. Ada juga yang menabuh alat musik dari wadah seperti ember, bekas kaleng kue. Menggendong ala bakul jamu, tapi isinya sayur mayur hasil pertanian. Selain melempar senyum, ada juga yang kompak dengan tariannya. Bikin penonton bersorak-sorak.


Secara keseluruhan penampilannya tidak kalah dengan karnaval yang diadakan Pemkot Malang. Meski skala RW saja, tapi warga mampu total dalam memberikan pertunjukan yang menarik. Malah bisa dikatakan lebih terasa atraktif. Kalau karnaval tadi pagi terasa datar, hanya menonjolkan riasan mobilnya. Yang warga sini lakukan semuanya; ekspresi, penghayatan karakter, tarian, nyayian, dan setiap gerakan mewakili sosok karakter yang dibawakan.


Oh iyah, tambahan saja :D. Ada juga sosok hantu fenomenal yang sempat ramai dijadikan meme, haha. Yah, si Valak juga nongol. Tak hanya tampil di The Coujuring 2, tapi kali ini ia turut meramaikan karnavalnya, loh!. Dua foto terakhir ini diambil ketika rombongan sudah arah kembali ke titik keberangkatan, yang sekaligus menjadi tempat pemberhentian akhir.

[si Valak pulangnya dibonceng motor, haha manja :P dan sebelah kanan sangar dengan tato lucu-lucuannya bertuliskan “ora umum” :D]

Acara pawai karnaval dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 Republik Indonesia, sebelumnya diadakan setiap dua tahun sekali oleh warga RW 04 Pisang Candi. Terhitung sejak tahun 2015 kemarin, sudah mulai diadakan setiap tahun termasuk kali ini. Sehingga, kedepannya pun direncanakan dibuat rutin setiap tahunnya. Wih! pasti tiap tahun semakin heboh dan meriah acaranya.

Saya salut sama ibu-ibu yang menjadi peserta pawainya. Rela didandai berbagai wujud karakter. Semua senyum semeringah, tanpa merasa terbebani sama penampilannya. Begitu juga para bapak-bapaknya, yang tak kalah heboh dandanannya. Sedikitpun tanpa merasa sungkan. Mereka rela berpenampilan apa saja demi turut memerihkan acaranya. Empat jempol, buat warga RW 04 Pisang Candi, Malang.

Baca Tulisan Lainnya:

2 Komentar. Tambahkan Komentar »

  1. wah ramai , meriah dan keren ya, pasti suka melihatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, ramai banyak yang nonton juga, warga2 sekitar ke luar rumah semua, hihi. Benar begitu ;)

      Hapus

Silahkan tinggalkan komentar Anda. Apapun itu, selama tidak merugikan, merendahkan, dan menghina golongan tertentu. Baik itu berupa kritik maupun saran terkait bahasan di atas. Terima kasih atas komentar dan kunjungannya yah :)