Food Court Makan Nakam, Tongkrongan Baru Kera Ngalam


Malang tak hanya dikenal sebagai kota dingin, bunga, pariwisata dan pendidikan. Selain itu Malang juga dikenal bahasa khasnya, yaitu Walikan. Dialek Malangan ini cukup unik, pengucapan maupun penulisannya secara terbalik dari belakang ke depan. Memang tidak lazim kedengarannya. Tapi kalau sudah mengetahui dialek Malangan ini pasti tidak merasa aneh lagi. Justeru asik ketika menggunakannya untuk ngobrol.

Pada zaman dahulu dialek ini memiliki tujuan yang sangat penting. Bagaimana supaya mata-mata dari penjajah tidak mudah mengetahui strategi apa yang sedang dibangun dan segala informasi menjadi lebih terjaga kerahasiaannya. Pun bisa menjadi bumerang bagi penyusup yang tidak terbiasa mengucapkannya, sehingga mudah diketahui kalau mereka adalah mata-mata.

Pada masa kini penggunaan kata walikan masih kental terasa. Bahkan tidak tergerus oleh munculnya bahasa gaul dan kekinian lainnya. Hal ini pula yang coba diadopsi oleh Sarinah dalam memberikan sebutan food courtnya dengan nama Makan Nakam atau dalam ejaan sesungguhnya Makan Makan. Dengan penggunaan nama walikan tersebut semakin terasa membumi bagi Kera Ngalam (Arek Malang) secara khusus.

Grand opening food court Makan Nakam berlangsung selama dua hari sejak tanggal 07-08 Oktober 2016. Acara puncak Pembukaan Kembali Sarinah dengan Wajah Baru ini dilangsungkan di pelataran parkir sebelah selatan. Acara yang dimulai sejak pukul 10.30 WIB ini dihadiri komisaris, direksi, GM Sarinah dan para tamu undangan lainnya.

[Para petinggi Sarinah Pusat dan Malang. Foto diabadikan sebelum acara peresmian food court Makan Nakam Sarinah Malang]

[Penampilan tari selamat datang topeng Malang dan Sambutan langsung dari Direktur Utama PT Sarinah (Persero), Ibu Handriani Tjatur Setyowati]

“Kami ingin Sarinah Malang menjadi tujuan alternatif warga Malang dan sekitarnya untuk sekedar rileks, berbelanja, kemudian ngumpul-ngumpul dengan keluarga maupun dengan teman-temannya,” tutur Ibu Handriani dalam sambutannya.

“Tidak hanya sebagai hiburan dan tongkrongan baru, tapi Sarinah ingin merangkul industri kreatif terlebih bagi warga Malang. Tempat atau wadah bagi startup anak-anak muda yang bergerak dibidang kreatif.” lanjut beliau sebelum mengakhiri sambutannya. Tadi pun tidak hanya penampilan Tari Topeng Malang saja, tapi juga dimeriahkan dengan peragaan busana koleksi dari Sarinah.

[Peragaan busana koleksi unggulan dari Sarina Malang]

Setelah resmi dibuka (08/10) acara selanjutnya ialah makan bersama di food court Makan Naman. Tidak perlu diperjelas lagi yah, kalau sudah bagian ini tentunya paling yang ditunggu-tunggu saya :D. Tidak butuh lama untuk sampai ke lokasi. Karena food courtnya hanya berada di lantai II.

[Sambutan khusus yang ramah sekali dari pegawai Sarinah Dept. Sotre Malang]

[Selamat datang di Makan Nakam Sarinah Malang dan selamat menikmati hidangannya. Abaikan saja orang yang berdiri, apasih tuh orang :D]

Gerainya lumayan banyak dengan menu-menu yang variatif. Ada dari Somay Arema, Bakso Damas, Pempek Palembang Mang Jey, Warna Warni, Bu Rudi, Laksana, ice Clemot, Take A Ball, Faresh Sandwich dan aneka Coffe. Kuliner yang sudah tidak asing lagi di kota dingin ini.

[Segargan dulu dengan minuman ini]

[Salah satu menu dari gerai Faresh sandwich]

[Pesan apa saja boleh saat itu. Bebas]

Para tamu undangan dipersilahkan menikmati aneka minuman dan makanan yang ada. Boleh memilih sesuai selera masing-masing. Iyah, kami dipersilahkan memesan menu sesuka hati, sesuai selera. Selagi muat asal tidak berlebihan saja, kan sayang kalau terbuang. Mau makanan pedas, manis, dingin, panas, semua tersedia di sini.

[Tab rasa ikan, udang, salmon, lobster, kepiting dan juga cumi. Bisa dipesan di gerai Take A Ball]

[Siomay Batagor Arema banyak peminatnya. Mbak Deta dari gerai Somay Arema cukup dibuat sibuk melayani permintaan]

Karena dibebaskan mencicipi apa saja, saya sempat kebingungan mau mulai dari mana, hihi. Kondisi lain memilih yang tidak sedang ramai saat itu. daripada lama nunggu antrian, lebih baik milih yang sedang tidak banyak pesanan. Berikut pesanan saya diantaranya:

[Soalnya antrian sedikit jadi pesan Pangsit Mie Ayam Bakso (24k)]

[Milih rasa udang, lobster, salmon dan kepiting. Juga kentang goreng krispy. Enak, sukaa!.]

[Somay Batagor Arema (22k), tadinya mau pesan Sate Maranggi Purwakarta di gerai ini, tapi menunya belum ada :D]

[Mocha Caramel (35k) dan Es Warna Warni (9k)]

Menikmati hidangan di atas saya duduk satu meja dengan Om Nuzulul, ada bapak Dwi Joko Kristanto juga, beliau Kepala KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Pratama Malang. Kantornya bersebalahan dengan Sarinah Malang dan beliau hadir bersama istrinya, ibu Febri Saraswati. Tapi tidak berlangsung lama bapak Joko dan ibu Febri pulang lebih dulu.

Oh iyah, sedikit cerita mengenai minuman ice blend yang Mocha Caramel. Itu fotonya saja, loh!. Saya belum nyicipi satu sruputan pun, sama sekali belum. Dan Somaynya juga belum. Jadi keduanya dipesan berjarak berdekatan dan hanya sempat difoto. Tapi belum dimakan karena keburu berpindah meja untuk berkumpul dengan rekan-rekan lainnya.

Kemudian mungkin dikiranya tidak mau dimakan lagi. Jadinya sudah bersih tidak ada di meja sebelumnya. Hua, haha. Tapi tak ingin tenggorokan terlanjung ngiler ingin esnya. Setelah selesai berbincang-bicang saya langsung bergegas ke gerai A Cup Of Java untuk memesang ulang minuman tadi. Mumpung masih tersisa waktu dan gratis :D.

Puas selain tempatnya memang bagus sekali. Desain interior benar-benar terlihat minimalis dan modern. Pencahaayan yang membuat suasana jadi betah berlama-lama. Terutama kebersian yang sangat terjaga di sana. Tak heran para pengunjung begitu menikmati menyantap setiap hidangan yang dipesannya.

[Ruang dalam food court dan letak kasir berada di sebelah selatan, dekat dengan pintu ke luar arah balkon]

[Mereka begitu menikmati hidangan yang tersedia di food court Makan Nakam Sarinah Malang]

Makan Nakam tak hanya menawarkan suasana ala cafe dalam ruangan saja. Bagi kalian yang ingin menghirup udara alami bisa memilih tempat di balkon luar. Pemandangan dari atas sana bagus sekali. Karena seperti diketahui Sarinah Dept Store lokasinya persis di seberang jalan Alun Alun Kota Malang atau tepatnya di Jl. Basuki Rahmad 2A, Malang.

Baca Juga: Apresiasi Film Indonesia 2016 Nobar Film di Alun Alun Kota Malang

[Pandangan lurus ke depan kalian sudah bisa melihat keramaian Alun Alun Kota Malang]

[Atau arahkan ke sudut barat daya, suasana perempatan nampak jelas sekali. Kalian pun bisa menyaksikan kendaraan saling menyorotkan lampu depannya]

Suasana di sini terasa lebih cair, santai dan bisa cekikikan ketawa-tawa lebih leluasa. Terutama bagi perokok aktif ini menjadi tempat yang layak dipilih. Karena di luar sini smoking area. Tapi sepertinya bukan hanya para perokok yang suka dengan tempat ini, mungkin kebanyakan lebih menikmati suasana berada di luar sana.

Transformasi untuk memberikan era yang terbaik bagi kebutuhan anak muda terus dilakukan oleh Sarinah. Selain menyediakan tempat ruang kreatif, penampilan band-band indi unuk menyalurkan hasrat bermusiknya, dan juga menyediakan bazar produk UKM. Sebagaimana jargonnya baru untuk perubahan ini yang berbunyi “Untuk Anak Muda Indonesia”.

“Nanti akan ada band-band sekitar dua minggu sekali. Diberikan tempat untuk mulai mengaktifkan dan area ini akan dibuat lebih nyaman.” ujar Ibu Margi N. Warganegara, selaku GM Corporate Secretary PT Sarinah (Persero).

Secara keseluruhan tempatnya nyaman buat dijadikan tempat nongkrong, apalagi rame-rame pasti tambah seru. Makanannya juga enak-enak dan harganya relatif menurut saya. Jadi kalau kalian ingin menikmati suasana baru di Malang, silahkan bisa mencoba mampir ke food court Makan Nakam Sarinah, Malang.

Selamat mencoba keseruan nongkrong di Food Court Makan Nakam.

Baca Tulisan Lainnya:

15 Komentar. Tambahkan Komentar »

  1. aduh itu makanannya bikin ngiler sih

    BalasHapus
  2. oh ini foodcourt yg view nya langsung ke alun2 malang ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, food court baru dan bisa langsung lihat pemandangan Alun Alun dari atas balkonnya

      Hapus
  3. Wakakaka kok bisa sih Mas makanan n minumannya diangkut waitress, untung bisa ambil lagi ya n gratis. Kalau bayar kan, makan hati hi3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak tinggal pindah meja mas, buahaha, gak sadar i, pas noleh sudah bersih mejanya mas :D. ahaha, gak mau rugi banget, pesan satu lagi, cuma tanpa siomaynya mas :D

      Hapus
  4. Mas'nya maemnya banyaaaak cih, pantes diberesin wkwkwk ^^v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loh mbak mah kurang puas ketawa kemarin dengan cerita ini. Ahahaha. kurang sakjane mbak, kelamaan mutar2nya :D

      Hapus
  5. Yang balkoninya sebenarnya asyik. Sayangnya, full asap. Padahal saya sangat tidak nyaman dengan asap rokok. Hehehe.

    Salam
    @nuzululpunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Om, paling enak sebanarnya, tapi bagi perokok pasif jadi kurang nyaman jadinya, hihi.

      Salam juga Om ;)

      Hapus
  6. lain kali jangan ditinggal-tinggal lagi ya... rugi bandar wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngahaha, lain kali tak kreseki diseg mbak, muahaha *gak mau rugi :D

      Hapus

Silahkan tinggalkan komentar Anda. Apapun itu, selama tidak merugikan, merendahkan, dan menghina golongan tertentu. Baik itu berupa kritik maupun saran terkait bahasan di atas. Terima kasih atas komentar dan kunjungannya yah :)