Malang Flower Carnival 2016 Diikuti Hingga 200 Peserta #MFC2


Malang Flower Carnival (MFC), tahun demi tahun tambah meriah. Dalam hal teknis pelaksanaannya juga semakin matang. Karena agenda tahunan ini sudah berskala nasional. Atmosfernya pun tidak hanya terasa di Kota Malang saja, melainkan sampai ke luar penjuru kota lainnya. Bahkan di luar negeri MFC sudah banyak menorehkan prestasi mengagumkan.

Jumlah pesertanya juga meningkat dibanding MFC tahun sebelumnya, yang hanya dikuti sekitar 160an peserta. Sementara pada tahun 2016 ini mencapai angka bulat, yakni hingga 200 peserta. Waaoo..!! semakin banyak peserta yang turut meramaikan acaranya. Pengunjung tentu makin dimanjakan dengan berbagai kostum dari seluruh peserta yang hadir.

Baca Juga: Sempat Diguyur Hujan, Malang Flower Carnival 2016 Tetap Puaskan Pengunjung #MFC1


Selain peningkatan jumlah peserta, MFC kembali diikuti peserta tak hanya lokal saja, melainkan dari dari beberapa kota lainnya di Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa gelaran MFC sudah diapresiasi oleh warga luar kota Malang, sehingga menarik minat mereka untuk turut andil dalam kemeriannya.


Sedangkan untuk kategorinya dibagi menjadi dua. Pertama Kategori A untuk siswa/siswi sekolah tingkat SD, SMP dan sederajat. Lalu yang kedua Kategori B diperuntukkan bagi para pelayar SMA/SMK sederajat dan umum, termasuk kalangan mahasiswa.


Parade kostum yang diikuti oleh peserta MFC 2016 pun memperebutkan hadiah yang tidak tanggung-tanggung, totalnya mencapai Rp. 35.000.000,-. Di mana nantinya dipilih enam peserta terbaik yang akan berhak mendapatkan uang tunai, serta memperoleh tropi dan juga piagam penghargaan. Dengan pemilihan pemenang sesuai kategori masing-masing.


Dari seluruh penampilan peserta yang turut serta. Pasti akan menyulitkan dewan juri dalam menentukan pemenangnya. Mereka perlu kerja keras menentukan siapa yang paling layak jadi juara. Karenya semua peserta bagus-bagus dan memiliki keunikan tersendiri. Apalagi membawakannya dengan ekspresi yang ngena sekali, sesuai kostum yang dikenakan. Keren habis!.


Sebenarnya lepas tanpa pagar pengunjung bisa leluasa untuk foto bersama. Berebeda dengan area yang dikelilingi pagar besi. Hanya panita, awak media atau mereka yang mendampingi masing-masing peserta, dan pihak tertentu lainnya yang mengawal jalannya selama acara. Sedangkan para pengunjung terbatasi pagar besi yang ada di depannya.



Tapi pertimbangan saya tidak memilih posisi di area bebas sana, karena supaya tak terhalang atau terganggu jarak pandang dengan riuhnya pengunung yang pasti saling berebut berfoto sama peserta. Boro-boro dapat foto pesertanya, yang ada bercampung sama pengunjung yang ikut foto bersama. Gak seruh ah, biar nggak dapat foto bersama tapi bisa menikmati dengan leluasa secara merata. Yes!.
Pukul 15.35 WIB peserta terakhir dilepas dari garis start. Tapi pada jam segitu masih ramai pengunjung. Jalannya pesertnya juga terasa lebih lambat. Makin lama semakin pelan. Kuat dugaan karena faktor tadi, banyak pengunjung yang minta foto bersama mulai dari area bebas pagar, yaitu area car free day. Mulai dari depan Gereja Katedral Ijen, sampai ujung garis finis di Museum Brawijaya.

[foto diambil waktu arah ke parkiran untuk pulang (16.05 WIB). suasana di depan persimpangan atau tepat depan Gereja Katedral Ijen]

Pembahasan di atas melanjutkan tulisan sebelumnya yang berjudul “Sempat Diguyur Hujan, Malang Flower Carnival 2016 Tetap Puaskan Pengunjung #MFC1”. Bisa dikatakan bertujuan melengkapi jumlah foto peserta yang saya peroleh selama acara berlangsung. Banyak sekali sebenarnya. Terhitung ada 595 foto yang didapat. Yap, ada beberapa yang sama untuk setiap pesertanya. Bertujuan untuk mendapatkan angle foto paling pas dari yang didapat. Tapi juga tidak mungkin disertakan semuanya, kebayang dong ada 200 peserta dan dimasukkan semuanya tentu banyak sekali, bukan. Hihi.

Mau disusutkan menjadi beberapa saja susah milihnya. Karena semua pesertanya tampil bagus-bagus, kostumnya unik, sedap dipandang, kece-kece pokoknya. Jadinya eman-eman kalau tidak dipostingkan, haha. Kemarin saja dipilah-pilah masih notok 80 peserta. Bingung mana lagi yang mau ditinggalkan. Akhirnya saya jadikan dua pembahasan berbeda.

Mungkin yang perlu saya tekankan bahwa yang ditampilkan memang pilihan. Namum, bukan berarti yang tidak saya tampilkan jelek, tidak bisa dikatakan seperti itu. Hanya saja sudut pengambilan yang dihasilkan dirasa kurang pas memperlihatkan keelokan kostum pesertanya itu sendiri. Soalnya saya ngabadikannya dari balik pagar dan posisinya menyamping, tidak berada di tengah lintasan atau tepat menghadap depan peserta.

Saya kemarin berusaha mengabadikan setiap peserta yang lewat. Namun apa daya terkadang harus rela terlewatkan. Hambatannya bermacam-macam, misalnya; ada yang terhalang pendamping mereka yang lalu lalang bersamaan peserta, hingga menghalangi kamera saya. Ada yang berjalan terlalu cepat, sampai tidak sempat mengabadikannya.
Selebihnya dari masing-masing perserta yang berbeda pembawaannya. Ada yang sadar kamera langsung melempar senyum dan ekspresi khasnya, ada yang perlu dipanggil baru menoleh, ada pula yang dipanggil-panggil tidak menyadarinya, bahkan dengan lambaian tangan juga masih tidak terlihat oleh mereka. Jadinya lewat deh momennya, tidak dapat fotonya :D.

Itulah sedikitnya penggalan cerita akhir dari Malang Flower Carnival 2016 (Minggu, 04 September 2016). Harapannya mungkin panitia penyelenggara dapat mempertimbangkan waktu pelaksanaannya, yang barangkali bisa dimajukan menjadi pagi hari. Seperti yang pernah saya utarakan di tulisan sebelumnya. Kemudian pada MFC selanjutnya semakin glamor lagi, pesertanya kian bertambah jumlahnya, juga makin ramai dan mampu menjadi magnet wisata tahunan baik dari luar kota, hingga turis manca negara.

Baca Tulisan Lainnya:

6 Komentar. Tambahkan Komentar »

  1. Keren banget. Di kediri kemarin konsep karnavalnya gini juga. Semoga tahun depan semakin meriah dan tambah ramai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum lihat yang di Kediri mbak, moga acara2 berikutnya bisa ikut menyaksikan kemeriahan yang di sana. Amiin ;)

      Hapus
  2. waahhh keren mas. Kalau digarap serius dan konsisten bisa jadi alternatifnya wisata Jember Fashion Carnival nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, bagus acaranya. Lebih tepatnya dikonsepkan dengan karakter sendiri2 mas, jadi menurut acara kemarin ingin lebih ditingkatkan standarisasinya sehingga masing2 kota punya kekhasan sendiri2.

      Hapus
  3. Waaahh... keren2 banget ya fotonya :D
    Nice artikel mas :D. Salam kenal ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mbak Dita, yang keren peserta2nya mbak :D
      salam kenal kembali yah :)

      Hapus

Silahkan tinggalkan komentar Anda. Apapun itu, selama tidak merugikan, merendahkan, dan menghina golongan tertentu. Baik itu berupa kritik maupun saran terkait bahasan di atas. Terima kasih atas komentar dan kunjungannya yah :)